Islam adalah agama yang diturunkan Allah sebagai rahmatan lil alamin yang bertujuan menjaga akidah, menjaga nyawa, menjaga akal, menjaga harta dan menjaga keturunan. Semua aturan yang mencakup perintah dan larangan serta kensekuensinya termaktub dalam al-Qur’an maupun al-hadis sebagai pedoman hidup orang beriman. Oleh karena itu, setiap tindakan yang dilakukan hendaknya tidak bertentangan dengan keduanya. Selain itu, melalui kitab suci tersebut Allah telah menetapkan tata cara beribadah yang wajib dilaksanakan setiap mukmin. 

Meskipun demikian, berdasarkan al-Qur’an surat Fathir ayat 32 Allah menjelaskan bahwa ada 3 golongan manusia dalam menyikapi seruan Allah untuk beribadah sebagaimana firmannya:  

ثُمَّ اَوْرَثْنَا الْكِتٰبَ الَّذِيْنَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَاۚ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهٖ ۚوَمِنْهُمْ مُّقْتَصِدٌ ۚوَمِنْهُمْ سَابِقٌۢ بِالْخَيْرٰتِ بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيْرُۗ

Artinya:  Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang Menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada pula yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. yang demikian itu adalah karunia yang Amat besar. 

Selanjutnya, intisari dari 3 golongan yang dinyatakan Allah dalam ayat tersebut adalah:

1. GOLONGAN YANG DZALIM TERHADAP DIRI SENDIRI (Dzalimun Linafsihi). 

Golongan yang zalim terhadap diri sendiri adalah mereka yang yang mengetahui perintah-perintah Allah dan mengetahui larangan-larangan Allah namun mereka tidak memperdulikannya. Mereka malas beribadah baik yang wajib maupun ibadah sunnah bahkan mereka selalu melakukan kemaksiatan seperti mabuk, judi, menipu dll. Golongan ini adalah mereka orang-orang yang merugi dan menjadi calon penghuni neraka.

2. GOLONGAN PERTENGAHAN (Muqtashid). 

Golongan pertengahan adalah mereka yang mengetahui perintah Allah dan larangannya namun perintah Allah tersebut dilaksanakan sekedar melepas kewajiban dengan mengabaikan keutamaan-keutamaannya. Dalam menyikapi perintah Allah mereka hanya mengerjakan yang wajib dan jarang diiringi ibadah sunnah. Namun demikian, golongan ini juga berusaha tidak melakukan kemaksiatan besar yang dilaknat Allah, meskipun dosa kecil sesekali masih dilakukan. Meskipun golongan ini lebih baik dari golongan pertama, namun orang yang beriman harus lebih meningkatkan ibadahnya agar lebih baik lagi.

3. GOLONGAN YANG BERLOMBA-LOMBA DALAM KEBAIKAN (Sabiqun bil Khairaat).

 Golongan ini adalah mereka yang mengetahui perintah dan larangan Allah. Dalam menyikapi perintah dan larangan tersebut mereka berlomba-lomba melaksanakan perintah Allah baik yang wajib maupun yang sunnah, selain itu mereka berusaha menghindarkan dirinya dari perbuatan dosa maksiat termasuk dosa-dosa kecil bahkan dari perbuatan yang bersifat makruh. Golongan ini adalah golongan yang terbaik yang senantiasa mendapat ridha dari Allah SWT. Golongan ketiga ini adalah golongan orang-orang yang beruntung dan akan mendapat balasan syurga.

Oleh: Ust. Nur Hidayat, M.Ag

 
Top